
Profile
Nama Lengkap : I Made Flo Noscovaros
Nama Panggilan : Aros
Tempat Lahir : Denpasar, Indonesia
Tanggal Lahir : 01 Oktober 2005
Zodiac : Libra
MBTI : ENFJ
Golongan Darah : O (+)
Tinggi Badan : 183cm
Berat Badan : 69kg
Kepercayaan : Agnostik
Alamat : Jl. Alpukat 2 No. 35 Jakarta Barat, DKI Jakarta
Status : Mahasiswa Pendidikan Jasmani UNJ'23
Pekerjaan Sampingan : Model
Nama Agency Modelling : TJ (The Joker) Management

Relations

Mikala Gizky Adnan
Hubungan : Aros's crush
Status : Alive, dimainkan oleh @Mitsiuha

I Wayan Cakra Adiwilaga
Hubungan : Ayah kandung Aros
Status : Alive (NPC)

Ida Ayu Savitri
Hubungan : Ibu kandung Aros
Status : Alive (NPC)

I Wayan Geo Jovarinos
Hubungan : Kakak laki-laki Aros
Status : Alive (NPC)

Naybila Feirin Noor
Hubungan : Pemilik kost Aros
Status : Alive (NPC)

Mochsetian Osla Noor
Hubungan : Teman sekampus dan serumah Aros
Status : Alive, dimainkan oleh @diffcrcntsidc

Personality
Aros merupakan pemuda yang ekspresif dan ceria. Ia sangat pandai mengekspresikan dirinya dan gampang berteman dengan siapa saja. Seorang social butterfly yang senang mengobrol dan menghabiskan waktunya di luar rumah.Aros memiliki hati yang lembut dan gampang terperdaya dengan hal-hal lucu yang ada di sekitarnya. Tidak mudah marah, tetapi tidak segan-segan untuk menegakkan keadilan yang dirasa benar menurutnya. Selalu bertutur kata yang santun dan mudah tertawa karena hal-hal remeh.Kelebihan Aros adalah, ia mudah sekali memaafkan kesalahan orang lain dan tidak pernah menyimpan dendam. Selalu berpikiran positif. Kelemahan Aros adalah, jika sudah melihat ketidakadilan di depan matanya, ia siap berkelahi dengan sang pelaku apa pun taruhannya.

Background Story
2005-2023I Wayan Cakra Adiwilaga, suami dari Ida Ayu Savitri dan ayah dari I Wayan Geo Jovarinos serta I Made Flo Noscovaros merupakan seorang pria biasa yang memiliki keluarga kecil sederhana di Kota Denpasar, Bali. Pria yang biasa dipanggil Cakra itu, bekerja untuk sebuah keluarga yang cukup terkenal di kota kelahirannya, yaitu keluarga Tjokorda. Sejak tahun 1995 hingga saat ini, Cakra bekerja sebagai supir pribadi salah seorang kepala keluarga Tjokorda, dan memiliki hubungan yang baik dengan keluarga besar itu. Begitu pula dengan Rinos dan Aros, dua kakak beradik ini pun tumbuh dan besar dengan keluarga Tjokorda yang sudah sangat berjasa terhadap kelangsungan hidup keluarga kecil Cakra.Memiliki seorang ayah dan kakak laki-laki yang memiliki watak 'keras', membuat Aros menjadi satu-satunya laki-laki di keluarga yang mempunyai sisi lembut, terutama terhadap ibunya. Semasa kecil hingga remajanya, Aros dikenal sebagai pemuda yang pengiba, memiliki empati yang tinggi terhadap ibu-ibu, perempuan, binatang di jalanan, dan juga teman-teman yang terbully di sekolahnya.Faktanya, dari kecil Aros dikaruniai badan yang cukup 'besar' jika dibandingkan rata-rata pemuda seusianya. Dan hal ini pun ia gunakan untuk selalu membela orang-orang di sekitarnya yang tertindas, atau yang mendapat perlakuan tidak pantas. Semasa sekolah, tidak sekali dua kali Aros berakhir di ruang guru BK, atau jika tidak sedang bersekolah, ia pun sering berakhir di pos polisi terdekat, sebab ia tak segan-segan untuk berkelahi dengan orang-orang melakukan tindakan tidak baik di matanya.Aros remaja pun tumbuh dengan jiwa heroik di dalam dirinya. Entah ini karena didikan sang ibu, atau ia secara natural memiliki hal ini sebab ayah dan kakak laki-lakinya pun sering meremehkannya, dan tidak memperlakukannya dengan adil. Namun, saat ia lulus dari sekolah menengah atasnya di tahun 2023, salah seorang guru di sekolahnya mencoba mendaftarkan Aros untuk berkuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Jakarta, yang jauh sekali dari kota kelahirannya.Pada awalnya, Aros tidak menyenangi fakta bahwa ia harus melanjutkan pendidikan ke kota ini sebab artinya ia harus berpisah dari ibu yang amat ia sayangi. Tetapi berkat dorongan yang kuat dari sang ibu, Aros pun akhirnya mengikuti saran Savitri yaitu pergi merantau ke Jakarta dan berkuliah sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Jasmani di sana.2023-SekarangSebagai anak luar daerah yang baru menapakkan kaki di Kota Jakarta, Aros pun tidak tahu harus tinggal di mana. Ia sempat mencari kost-kostan yang berada di sekitar kampus tempat ia diterima, namun dari semua tempat yang Aros tunjukkan pada ibunya, tak ada satu pun tempat yang disetujui oleh sang ibu. Entah kost-nya murah tetapi terlihat tidak layak untuk ditempati, atau kost-nya layak untuk ditempati tetapi terlalu mahal biaya sewanya.Saat sedang melakukan pendaftaran ulang di kampusnya, Aros pun tak sengaja melihat seorang pemuda tinggi jangkung sedang menempelkan sebuah iklan kost-kostan di papan pengumuman fakultasnya. Saat itu, Aros jelas tak mengenal pemuda jangkung itu siapa. Tetapi bermodalkan jiwa nekat dan pemberaninya, Aros pun langsung menepuk pundak pemuda itu dan bertanya, 'apa kost-nya masih available?' Sebab Aros ingin melihat tempatnya.Pemuda jangkung itulah Tian, yang nantinya akan menjadi teman serumah Aros, teman sekampus, dan juga temannya saat bermain basket sebagai hobi. Pasalnya, rumah Tian sebetulnya bukanlah rumah yang menyediakan kost-kostan. Tetapi ini semua terjadi karena Naybila— kakak perempuan pertama Tian, ingin kamar kosong yang ada di lantai dua rumah mereka memiliki penghuni. Sebab itulah Tian datang dengan iklan itu di hadap Aros.Maka, mulai hari itu, Aros pun menjalani hari-harinya sebagai mahasiswa Pendidikan Jasmani di Universitas Negeri Jakarta, dengan harapan suatu hari nanti ia bisa lulus, menjadi seorang guru, dan membanggakan keluarganya. Tetapi, hari-hari yang ia jalani sebagai seorang mahasiswa di kota besar ini tentu tidaklah mudah. Terutama dalam urusan ekonomi.Karena tingginya biaya hidup yang Aros butuhkan untuk bertahan di Jakarta ini, Aros pun mencoba untuk menjadi seorang model yang terikat pada salah satu manajemen di sini. Postur tubuhnya yang memang sudah bagus sejak dulu, sedikit banyak memudahkannya untuk berkarir di dunia modelling ini. Jadilah ia tak hanya sibuk sebagai mahasiswa, namun juga sebagai seorang model yang benar-benar menyita energi secara fisik maupun mental.Di sela hari-harinya yang berat dan terasa monoton, akankah Aros menemukan penawar dari kekeringan panjang yang belum ia sadari? Karena jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, ia pun sebetulnya memiliki keinginan untuk menemukan tambatan hati di tengah suntuknya kota ini.